"Don't be afraid of change... you may lose something good, but you may gain something even better (ง •̀_•́)ง "

Kamis, 12 April 2012

Fenomena Yang Terjadi Pasca Perang Dingin


Hubungan Internasional Pasca Perang Dingin

Perang Dingin (Cold War) ditandai dengan pembagian blok yang kentara antara Blok Timur pimpinan Uni Soviet yang berhaluan komunis dengan blok Barat pimpinan Amerika Serikat yang menganut kapitalisme. Hubungan internasional pada kurun waktu sejak berakhirnya Perang Dunia II tak lepas dari kerangka Perang Dingin.         
Dominasi  Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap para sekutunya menyebabkan hubungan internasional sangat dipengaruhi kepentingan kedua negara adidaya.  Tidak mengherankan muncullah blok-blok aliansi yang lebih didasarkan pada persamaan ideologis.Hampir semua langkah diplomatik dipengaruhi oleh tema-tema ideologis yang kemudian dilengkapi dengan perangkat militer.  Pertentangan sistem hidup komunis dan liberal ini sedemikian intensifnya sehingga pada akhirnya perlombaan senjata tak dapat dihindarkan lagi karena dengan jalan menumpuk kekuatan nuklir itulah jalan terakhir menyelamatkan ideologinya.
Oleh karena itu di tengah pertentangan  Blok Timur dan Barat itulah muncul apa yang disebut Negara Non Blok. Indonesia menjadi salah satu pelopor berdiringa Gerakan Non Blok yang banyak menarik perhatian negara-negara yang baru merdeka sesudah 1945. Cina meskipun tergolong negara besar dan memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, namun menjadi salah satu anggota GNB hingga kini. 
KEAMANAN REGIONAL
kondisi Kawasan Asia-Pasifik menunjukkan bahwa track perkembangannya cenderung belum memiliki arah yang jelas. Penyebabnya adalah peranan Amerika Serikat di kawasan ini. Sampai pada suatu level yang cukup signifikan, AS masih menjadi pemain utama arah kelanjutan peradaban Asia-Pasifik.”
Sekilas dipandang dari sisi pertahanan kawasan Asia Tenggara akan tiba masanya dimana negara-negara ASEAN akan bisa memposisikan diri terhadap masa depan sendiri tanpa campur tangan asing yang sering datang dan mempengaruhi perkembangan kawasan. Di sisi lain, selama ini ASEAN mampu untuk meredam berbagai gejolak yang akan timbul pada masing-masing negara yang memiliki potensi konflik. Ini setidaknya membuktikan bahwa anggota ASEAN boleh dikatakan berhasil memelihara perdamaian dan keamanan regional.
Pada umumnya, orang berpikir ASEAN harus berbuat lebih banyak untuk mengurangi krisis keuangan Asia Timur dan kekerasan yang penuh konsekuensi politik yang terjadi pada masing-masing negara di ASEAN seperti halnya juga di Indonesia. Oleh karena itu, boleh dikatakan bahwa selama beberapa tahun ke depan, ASEAN harus berubah jika ingin mengikuti perkembangan keadaan di Asia Tenggara dan Timur.
MASALAH EKONOMI-POLITIK INTERNASIONAL

Setelah perang dingin berakhir, komunis runtuh, Uni Soviet pudar dan blok komunisme hancur, AS akhirnya menghadapi musuh barunya; negara-negara Eropa. Kelompok politik dan kesatuan ekonomi ini telah menjadi musuh baru AS, sebab di satu sisi mereka memang mempunyai kemampuan untuk menyaingi AS dalam perdagangan dunia. Di sisi lain, negara-negara Eropa itu telah mulai bergerak untuk menggabungkan negara-negara Eropa Timur ke dalam Uni Eropa, setelah negara-negara itu melepaskan diri dari sosialisme, mengadopsi ide ekonomi Barat, dan menjalankan sistem kapitalisme.
Kejatuhan sistem Bretton Woods menjelaskan peran kontradiksi yang pertama yaitu antara ekspansi ekonomi global dan sistem mata uang yang masih melekat pada nation-state. Superioritas perekonomian AS hanya berhasil menopang sistem ini melawan kontradiksinya sendiri hingga akhir 1960an.

Sistem ini mulai goncang karena kemudian mengganggu kepentingan kapitalisme AS, meski awalnya didirikan untuk untuk menjamin kepentingan dagang AS itu sendiri. Serangan datang dalam bentuk kelimpahan (overhang) dollar AS di pasar internasional, yang telah melampaui ketersediaan emas di Fort Knox. Padahal ketersediaan emas inilah yang menopang nilai dollar AS. Jumlah dollar yang beredar di luar AS meningkat dari 5 miliar dollar AS pada 1951, menjadi 38,5 miliar pada 1968. Sementara cadangan emas AS yang hanya senilai 23 miliar dollar.

Rejim Bretton Woods gagal karena perkembangan luar biasa dari perdagangan dunia dan investasi global yang dihasilkannya tidak dapat diwadahi oleh sistem regulasi nasional. Setelah berbagai upaya mempertahanankan agar sistem ini tetap menguntungkan AS kandas, pada Agustus 1971, Nixon akhirnya mengkhianati Bretton Woods Agreement. Pada 1973, rejim nilai tukar mengambang (free floating system) dimulai.

HAK ASASI MANUSIA

penekanan Barat terhadap HAM akan mempengaruhi nada dan tekstur hubungan internasional pasca Perang Dingin.Menurut Kausikan, isu-isu HAM menyangkut soal upah, kondisi bekerja, serikat buruh, standar hidup, hak-hak wanita dan anak-anak, hiburan dan waktu cuti, keamanan dan tunjangan sosial serta lingkungan.  Ia melihat telah terjadi pemaksaan dari Barat untuk menentukan standar HAM yang seharusnya dilaksanakan negara-negara di Asia misalnya.
masalah yang menyangkut hak asasi manusia, dari sudut manapun ditinjaunya, akan memberikan dampak terhadap politik luar negeri suatu negara. Hal itu juga berarti bahwa kontak satu entitas politik dengan entitas lainnya akan mendapat bobot soal HAM ini.
Dalam kasus HAM dan juga demokratisasi sebagai contoh dapat dilihat bagaimana Uni Eropa dan Amerika Serikat bersikap terhadap Myanmar. Negeri yang pernah melakukan pemilu tahun 1990 yang dimenangkan Liga untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi ini terpaksa harus hidup dalam situasi darurat terus menerus.Untuk menjaga keadaan darurat itu, militer Myanmar membentuk apa yang dinamakan Dewan Pemulihan Hukum Negara dan Ketertiban (State Law and Order Restoration Council). Sampai tahun 1997, SLORC masih bertahan atas nama ketertiban negara. Melalui Konvensi Nasional sedang disusun konstitusi yang kemudian akan melahirkan pemilihan umum
DEMOKRASI

Tegaknya demokrasi sangat terkait dengan tegaknya komponen atau unsur dalam demokrasi itu sendiri. Komponen – komponen itu antara lain : negara hukum, masyarakat madani, partai politik, dan pers yang bebas dan bertanggung jawab.
pentingnya reformasi pertahanan dalam konteks demokratisasi politik, serta agenda reformasi pertahanan itu sendiri bagi Indonesia. Setidaknya ada dua alasan mengapa reformasi pertahanan negara menjadi suatu keharusan dalam demokrasi. Pertama, alasan prinsipil/normatif akibat perubahan politik ke arah demokrasi. Kedua, alasan praktis akibat adanya kebutuhan nyata dalam masyarakat transisi.
Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat demokrasi di kawasan Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan melaksanakan sistem demokrasi. keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’. Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi dapat berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi.
keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu, membuat pihak luar termasuk  asosiasi Internasional Konsultan politik (LAPC), membuka mata bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia sangat berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis dan makmur.

ISU LINGKUNGAN HIDUP

Lingkunan hidup adalah satu-satunya isu global yang mungkin bisa menyaingi isu terorisme. Dibalik dari dampaknya, penataan lngkungan hidup yang semrawut bisa memakan korban lebih besar ketibang aksi terorisme. Banjir, longsor, badai dan puting beliung adalah beberapa contoh bencana alam yang disebabkan adanya gangguan pada lingkungan hidup.
ada enam permasalahan lingkungan hidup yang harus ditemukan jawabannya.
  • Makanan: diperkirakan 1 dari 6 orang di dunia menderita kelaparan dan gizi buruk
  • Air: diperkirakan pada tahun 2025, dua pertiga orang di dunia akan mengalami krisis air yang parah
  • Energi: produksi minyak bumi mencapai puncaknya dan mulai menurun pada tahun 2010
  • Perubahan Iklim: tantangan terbesar adalah perubahan iklim, ang menyebabkan meningkatnya badai, banjir, kekeringan dan hilangnya spesies
  • Keanekaragaman hayati: Bumi yang sekarang telah memasuki tahap kepunahan spesies keenam terbesar
  • Polusi: bahan kimia berbahaya ditemukan di semua generasi baru dan diperkirakan satu dari empat orang di dunia terpapar polusi udara yang tak sehat
bila benar demikian, artinya sejak lima tahun lalu, prediksi hilangnya generasi dan hilangnya kehidupan telah dikumandangkan semakin kencang. namun tak jua ada upaya perbaikan pola konsumsi, khususnya di negara-negara utara. tidak adanya komitment Amerika Serikat dalam menurunkan emisi, merupakan sebuah gambaran yang sangat jelas dari upaya negara tersebut untuk mempercepat kehancuran bumi.

REFERENSI

  1. Sudarsono, Juwono , State of the Art Hubungan Internasional: Mengkaji Ulang Teori Hubungan Internasional dalam Perkembangan Studi Hubungan Internasional dan Tantangan Masa Depan. Jakarta, Pustaka Jaya, 1996.
  2. Mas’oed Mohtar, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta, LP3ES, 1990
  3. www.google.com/pasca perang dingin
  4. www.google.com/keamanan regional
  5. www.google.com/demokratisasi pasca perang dingin
  6. http://beritasore.com/2007/07/30/asean-nantikan-konsensus-zona-bebas-nuklir-asean-2012/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar