MERDEKA.COM. Surat terbuka putri Ketua Majelis
Pertimbangan PAN Amien Rais, Tasniem Fauzia untuk Joko Widodo (Jokowi)
mendapat banyak perhatian. Setelah Tasniem membuat surat terbuka itu,
masyarakat banyak yang ikut menanggapi.
Setelah sebelumnya anak
seorang petani bernama Achmad Room Fitrianto menjawab surat Tasniem,
giliran Dian Paramita yang ikut menanggapi surat terbuka tersebut. Dian
mengaku adik kelas Tasniem saat duduk di bangku SMP 5 Yogyakarta.
Saat
itu Dian masih duduk di bangku kelas 1, dan Tasniem sudah kelas III.
Pertemuan keduanya terjadi saat mengikuti ulangan umum. Keduanya duduk
bersebelahan.
"Saya ingat betul, Mbak selalu meminjam pensil
saya, lalu pulpen saya, lalu penghapus saya, kemudian Mbak berbisik,
"sorry ya Dek, aku kere..." Saya tertawa senang mendengarnya. Karena
saat itu Mbak Tasniem adalah anak dari Ketua MPR, Amien Rais," cerita Dian, Senin (30/6).
Dian mengaku sangat mengagumi sosok sederhana Tasniem. Meski anak pejabat, Tasniem tetap hidup sederhana. "Berulang
kali saya ceritakan tentang sosok Mbak Tasniem yang saya kenal dan
kagumi. Saya ceritakan ke ibu saya, ke teman-teman saya, ke siapapun
jika sedang membicarakan anak pejabat. Karena Mbak berbeda dengan anak
pejabat lainnya, saya bangga pernah mengenal Mbak Tasniem," kenangnya.
"Namun
maaf Mbak, kekaguman saya buyar setelah membaca surat terbuka Mbak
untuk Jokowi, 26 Juni 2014 lalu. Karena surat itu tidak seperti surat
dari Mbak Tasniem yang saya kenal humble, sederhana, dan jujur. Jika
saya berpikiran dangkal, tentu saja saya akan berfikir Mbak menulis itu
karena Mbak adalah anak dari Amien Rais, pendukung Prabowo. Namun saya
menahan diri untuk tidak berfikir seperti itu dulu".
Selengkapnya, berikut ini surat terbuka Dian kepada Tasniem: