"Don't be afraid of change... you may lose something good, but you may gain something even better (ง •̀_•́)ง "

Sabtu, 20 September 2014

Masih Adakah Hati Nurani Itu Untuk Rakyatmu, Wahai Pejabatku..!!!

oleh Yunita Ardha Ritonga pada 20 April 2011 pukul 21:13

Ketika  jeritan anak-anak yang kelaparan
Menggaung di telinga kita..
Masih adakah hati nurani para pejabat
Untuk mendengar tangis kesakitan mereka?
                        Katika penyakit menghampiri kaum terpinggir
                        Berbagai macam diaknosa yang di terima
                        Masih adakah hati nurani para pejabat
                        Untuk turut meringankan tangan membantu mereka?
Ketika air mata jatuh berderai pilu
Datang dari wajah TKI yang remuk lebam
Masih adakah hati nurani para pejabat
Untuk bergegas memperjuangkan nasib mereka?
                        Ketika kemiskinan bukan lagi cerita baru..
                        Maka pendidikanpun bukan permasalahan sederhana
                        Masih adakah hati nurani para pejabat
                        Untuk memperhatikan masa depan mereka?

Daftar Perguruan Tinggi Ikatan Dinas


1. STIS – di bawah Badan Pusat Statistik (dapat uang saku per bulannya Rp. 850.000), pendaftaran online (di www.stis.ac.id). Lokasi kuliah Jakarta

2. AKAMIGAS-STEM – Akademi Minyak dan Gas Bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI. Lokasi kuliah Cepu, Jawa Tengah (Kawasan Rig dan pengeboran minyak) – Info bisa dilihat di www.akamigas-stem.esdm.go.id

3. MMTC – Sekolah Tinggi Multi Media Training Center di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo), pendaftaran online (di www.mmtc.ac.id). Lokasi kuliah di Yogyakarta

19-9-1991: Mumi Otzi Ditemukan, Lalu 7 'Kutukan' Terjadi...

Pada 19 September 1991 pukul 13.30, 2 wisatawan asal Jerman Erika dan Helmut Simon sedang mendaki Pegunungan Alpen. Keduanya baru saja turun dari puncak Finail di daerah Tisenjoch, di tengah perjalanan, mereka melihat onggokan berwarna coklat yang tertutupi es.

Setelah didekati, Simon menyadari bahwa ternyata objek tersebut adalah mayat manusia. Ia melihat jelas tengkorak kepala, lengan dan punggung meskipun bagian bawah tubuhnya masih tertutupi es. Awalnya ia mengira itu jasad baru, mungkin seseorang yang mengalami kecelakaan maut.

Dugaannya salah. Ternyata itu adalah mumi tertua yang pernah ditemukan,  yang diawetkan secara alami. Jasad awet berusia 5.300 tahun tersebut dikenal dengan nama Otzi The Iceman hingga sekarang.

Setelah temuan itu dilaporkan, para ilmuwan dan arkeolog pun dilibatkan. Dan bukan perkara mudah untuk mencoba mengeluarkan mumi itu dari bongkahan batu yang menjepitnya. Cuaca yang kurang bersahabat ditambah dengan terbatasnya peralatan membuat proses evakuasi mumi menjadi sulit. Setelah 4 hari mencoba, pada 23 September 1991, tubuh Otzi akhirnya bisa diangkat.

Ditempatkan dalam kantong jenazah, Otzi lantas diterbangkan ke kota Vent dengan helikopter. Mumi itu dibawa ke Institut Kedokteran Forensik di Innsbruck untuk  diteliti. Para arkeolog meyakini mumi itu meninggal pada tahun 3000 SM. Saat itulah, para arkeolog menyadari bahwa Otzi adalah salah satu penemuan arkeologi paling menakjubkan di abad modern ini.

Siapakah Otzi?

Kamis, 18 September 2014

Malaysia Terlalu Kecil untuk Jadi Lawan Setara Indonesia

Malaysia itu terlalu gede rasa. Baru saja menjadi OKB (Orang Kaya Baru) sudah merasa melampaui Indonesia segalanya. Boleh kalah sama negeri lain termasuk tetangganya Singapura, tetapi Malaysia tak boleh kalah sama Indonesia untuk segalanya.

Namun pada sisi lain, mereka boleh jadi sebenarnya merasa rendah diri juga sama Indonesia.   Maklum semenanjung Malaysia Barat dan Malaysia Timur jaman dulu adalah termasuk dalam kekuasaan kerajaan Majapahit. Kekuasaan Majapahit sangat luas sampai meliputi Kawasan Hujung Medini yakni: Pahang, Langkasuka,  Saimwang, Kelantan, Trengganu, Johor, Paka, Muar, Dungun, Tumasik (Singapura sekarang), Kelang, Kedah, Jerai, Kanjapiniran dan juga Malano yang meliputi Serawak (Malaysia Timur sekarang), Mindanao dan Tawao (Slamet Mulyana, “Pupuh XIII, XIV, dan XV dari kitab Nagarakretagama, Majapahit”, Jakarta 1979: 279-280). Di samping itu, Nagarakretagama menginformasikan negara-negara yang bukan “jajahan” Majapahit tetapi sahabat Majapahit yakni negeri-negeri Siam, Ayudyapura, Darma Nagari, Marutma, Rajapura, Singanagari, Campa, Kamboja dan Yawana (Pupuh XV, bait 1).

Susahnya, generasi baru Malaysia itu tahunya Indonesia adalah yang ada urusannya dengan masalah ecek-ecek. Yakni tak jauh dari  urusan pembantu rumah tangga; tukang masak, tukang nyuapin makan dan mandiin anak-anak Melayu; tukang pembersih lantai dan toilet di gedung perkantoran; tukang kebun kelapa sawit; pekerja kasar industri konstruksi dan sebagainya. Bahkan penyeluk (copet), rampok dan pelaku kejahatan lainnya dituduhkan semuanya sebagai kerjaan orang Indon (begitu mereka menyebut Indonesia). Pokoknya dalam mindset mereka, Indonesia ini negara kelas dua.